Cari Blog Ini

Senin, 28 Desember 2015

Mbolang Centil Empat Perempuan Day 2 - ke Museum Sangiran

Rabu 23 Desember 2015

Hari ini adalah hari utama mbolang kita, yakni gowes ke Museum Sangiran.

Konon Dwi dan Tami satu kali menghadiri satu pameran museum di Semarang, dimana salah satu stand yang ada adalah Museum Sangiran. Sang 'mas' arkeolog yang 'good-looking' dan menawan cara mempromosikan Museum Sangiran telah berhasil membuat kedua sobat ini ingin dolan kesana. Ranz sang tuan rumah tentu dengan senang hati mengantar. Aku? Ga pernah bosan untuk menyambangi museum satu ini. :)

You know, judul gowes kita kali ini 'mbolang centil', maka kita pun gowes dengan santai, bahkan berangkat pun kita santai, baru ninggalin rumah Ranz pukul 08.00 :) Dalam perjalanan -- rute yang kita tapaki ternyata 'hanya' 22 kilometer menurut cyclometer di sepeda Dwi -- tak lupa kita pun narsis :) Foto-foto jalan terus, mampir-mampir di sana sini, mulai dari warung kopi buat ngopi (aku ngantuuuukkkk, kekekekeke ...), ATM, karena ada yang butuh ambil uang, pom bensin buat nunut ke toilet, plus satu lokasi buat foto-foto. :)

Ahhhh ... hampir lupa! Perjalanan berangkat kita sedikit terganggu ketika ban belakang Sunkis meletus. Untunglah waktu meletus, ada tukang tambal ban tak jauh dari kita. :) (Ingetnya waktu lihat-lihat postingan foto di fb Ranz. hohohoho ...)

Aku juga lupa memperkenalkan sepeda yang kita ajak mbolang bareng kali ini. :) Seperti biasa, aku ditemani Austin, sepeda lipat downtube nova berwarna oranye, Ranz mengajak Jean Grey yang biasanya rajin mengantar Ranz bike-to-work. Dwi naik Oddie, seli berwarna putih, merek Foldx kalo ga salah. xixixixixi ... Sedangkan Tami mengajak serta Sunkis, seli pockrock 16" yang dibelinya sesaat sebelum ikut jamselinas. :)


Kita sampai di pintu gerbang Museum Sangiran sekitar pukul 11.00. Setelah membeli tiket (Rp. 3500,00 untuk tiket masuk museum, Rp. 1500,00 untuk retribusi parkir), kita tidak langsung masuk, namun foto-foto dulu di gerbang. Hohohohoho ... Setelah masuk, kita mampir ke salah satu kantin untuk minum es teh, karena kehausan. Siang itu perjalanan kita diberkahi dengan sinar sang mentari yang sangat ramah menjamah. LOL.

Mungkin kita mulai menapakkan kaki ke dalam museum setengah jam kemudian, pukul 11.30. Menapaki museum, mulai dari Ruang Pamer 1, Ruang Pamer 2, Ruang Pamer 3, Dwi dan Tami terlihat sangat menikmati display barang-barang temuan dari zaman ratusan ribu tahun yang lalu itu, hingga ... (hampir) lupa dengan 'mas' arkeolog yang mereka 'cari'. hahahahaha ... Mempelajari tentang masa lalu memang sangat seksi bagiku.  Apalagi jika kesini, selalu ada yang baru yang kutemui. :) #promosi ...

Kita menghabiskan waktu kurang lebih dua setengah jam menjelajah museum. Ini saja tidak semua display sempat kita perhatikan satu per satu. Di ruang pamer 3 ada yang baru, video yang menunjukkan Elizabeth Daynes yang seniman yang telah menghasilkan patung-patung yang memberi kita gambaran bagaimana rupa nenek moyang kita, Elizabeth berhasil mereka-reka rupa nenek moyang kita dari hasil temuan serpihan tulang pipi, dahi, dan lain-lain. Really amazing!

Sebelum pulang, tentu kita mampir ke salah satu kantin lagi, untuk makan siang. :)

Perjalanan pulang kita beristirahat dua kali. Yang pertama, minum es degan, di depan pondok pesantren khusus laki-laki Imam Bukhari. (Ha ha ... tumben aku ingat namanya!), Yang kedua, di sebuah masjid untuk mampir shalat.

Gowes pulang lebih lancar dibanding saat kita berangkat. Tak ada curahan hujan atau apa pun jua. :) Kita sampai di kawasan Laweyan sekitar pukul 17.30.

Malamnya kita ngangkring di Wedangan Pak Basuki, teh panasnya terlalu enak untuk dilewatkan. Well, buatku sih. hohohohoho ...

To be continued :)

CN 16.09 28/12/2015








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.