Cari Blog Ini

Senin, 12 September 2016

Tanjakan Unnes

Tanjakan Unnes bagiku pribadi merupakan 'standard' kemampuanku mendaki ... entah mulai kapan. LOL, meski tentu bagi para pesepeda kota Semarang dan sekitarnya, buanyaaaaak tanjakan-tanjakan lain yang bisa dijadikan 'standard' bahwa seseorang mampu mengayuh pedal sepedanya melewati tanjakan tersebut. Anda bisa klik link ini untuk mengetahui betapa Semarang adalah sorga untuk para pesepeda :D

Aku lupa kapan tepatnya pertama kali mencoba mendaki tanjakan Unnes, mungkin sekitar awal tahun 2013, di satu hari Minggu pagi, aku naik Austin, Ranz naik Feby (bmx). Baru di tanjakan awal, aku sudah gagal menyelesaikannya. LOL. Tapi kan selalu ada opsi menuntun? Jadi, melanjutkanlah aku dengan ttb. LOL. Gowes nanjak Unnes ini gagal kuselesaikan sampai atas karena Ranz mendadak merasa punggungnya diganduli makhluk tak terlihat. :( Baru menjelang nanjak Trangkil, Ranz sudah mengajakku turun.

Berikutnya adalah waktu Gowes Seleksi Srikandi tahun 2013. Beberapa minggu sebelumnya aku gagal nanjak Unnes dengan naik Austin (dengan gear masih asli, belum di-upgrade), kali ini aku lancar jaya nanjak Unnes, dengan mengendarai Estrada, sepeda Xtrada 5 hasil pinjam Hendrik. Ternyata, di dengkul seorang perempuan paruh baya sepertiku (eh, mengaku sudah paruh baya .. kekekekeke ) jenis sepeda tertentu mempengaruhi hasil sepedaanku lho. :D

Untuk mempersiapkan diri mengikut seleksi Srikandi tahun 2014, aku meminta Ranz menemaniku latihan bersepeda nanjak Unnes, yang pertama naik Austin, bertiga dengan Andra. Apa? Naik Austin? Emang bisa? Ternyata, setelah Austin di-upgrade, aku bisa lho nanjak Unnes tanpa ttb. Hohohoho ... Yang kedua, aku naik Cleopatra (Ranz yang membawanya, eh, menaikinya ke Semarang), sedangkan Ranz naik Orenj. Setelah seleksi, aku ga pernah tergoda mencoba tanjakan Unnes lagi. LOL.

Menjelang seleksi Srikandi tahun 2015, aku mengajak Ranz menapaki tanjakan Unnes lagi. Aku bisa langsung mengayuh pedal Cleopatra tanpa jeda, namun sesampai puncak, perutku mual ga keruan. LOL. Latihan yang kedua dan ketiga lancar jaya, meski aku hanya sendirian.

Setelah itu? Berhentilah aku menantang diri sendiri menapaki tanjakan Unnes. Ranz juga ogah menemaniku nanjak Unnes. Ngelesnya selalu, "Buat apa?" Dia lupa bahwa dengkulku ini tentu tidak semumpuni dengkulnya :( Aku harus selalu melatih dengkulku nanjak, dia ga perlu latihan apa pun :(

Tahun ini ... hingga bulan September, tidak ada kabar tentang event gowes Srikandi, jadi ... yaaa ... ga ada alasan bagiku untuk merayu Ranz untuk menapaki tanjakan Unnes. Untunglah Dwi pernah menantang diri sendiri untuk bike to campus, namun tentu dia ga pede jika melakukannya sendiri hingga dia pun meminta kita untuk menemaninya. Dan ... karena Dwi-lah, kisah mendadak nanjak Unnes ini terlaksana.

Aku yang kesal dengan 'penampilan'ku sendiri kali itu, mengajak Ranz menemaniku nanjak Unnes lagi, but you know lah ... dia pasti malas dengan alasan ini itu ... itu ini ...

Pucuk dicinta ulam tiba. Mendadak aku mendapatkan 'sudden urge' untuk melakukannya lagi. Hari Minggu 11 September 2016, usai mengerjakan my morning chores, aku mengayuh pedal Cleopatra pelan-pelan menuju arah Sampangan. Dan ... aku lancar jaya menapaki tanjakan Unnes, tanpa jeda. Horeee :D Dan ... karena powerbank tidak ada di rumah, aku ga bisa ngecharge hape dalam perjalanan, aku tidak memilih arah ke Ungaran setelah meninggalkan Unnes, melainkan belok kanan ke arah Sadeng. (Shhhtttt ... aku butuh powerbank untuk ngecharge hape dalam perjalanan karena jika menyalakan sportstracker untuk mencatat jarak, battery hape cepat habis.)

Berikut tiga foto yang kujepret pada hari Minggu 11 September 2016 lalu.




Catatan jarak tempuh :

Dari Pusponjolo sampai pintu gerbang Unnes 8,55 kilometer (dari Pusponjolo langsung ke arah Jalan Kelud).
Dari pintu gerbang Unnes hingga warung soto tempat sarapan Seleksi Srikandi 2015 = dari 8,55 km ke 15,70 km
Dari warung soto ke Pusponjolo dari 15,70 km ke 30,15 km

Dengan catatan sesampai perumahan Grand Greenwood, aku tidak belok kanan ke arah Sampangan, melainkan lanjut nanjak Kalipancur, kemudian turun melewati Panjangan - Phapros dst.

LG 08.36 13/09/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.