Cari Blog Ini

Rabu, 11 Oktober 2017

7amselinas 2017 Day 3

Day 3 Minggu 17 September 2017

Khusus di hari ketiga ini, panitia menyediakan dua pilihan acara. Yang pertama, gowes Minggu pagi nyantai ke Maerakaca miniatur Jawa Tengah yang pernah sangat terkenal di pertengahan dekade sembilanpuluhan, namun kemudian terbengkalai sepuluh tahun kemudian. Syukurlah setelah para pesepeda kembali dolan kesini, membuat foto-foto ngehits – thanks to sosial media – membuat pemerintah kota Semarang kembali melirik tempat ini lagi. (Ge-er boleh dong ya? LOL.) Tahun 2017 ini Maerakaca kembali bersolek. Area mangrove yang telah ada pun dihiasi dengan jembatan bambu yang nampak artistik jika difoto.

Pilihan kedua adalah bersepeda 7up, alias 7 tanjakan. Adalah satu kebetulan jika angka 7 ini pas dengan penyelenggaraan jamselinas ketujuh di Semarang. J 7 tanjakan itu yakni Jalan Kawi, Jalan Siranda, Jalan Sumbing, Jalan S. Parman (yang juga dikenal sebagai jalan Gajahmungkur), Jalan Bendan yang melewati Stikubank, Jalan Bendan yang melewati Unika, dan terakhir yang paling terkenal yakni Gombel. Di antara ketujuh tanjakan ini, yang terkenal paling curam adalah jalan Sumbing. Khusus untuk pilihan kedua ini, peserta hanya dibatasi sejumlah 125 orang, karena akan ada reward khusus bagi yang lulus 7up.

Karena pilihan kedua ini diusulkan oleh om Ariyanto, maka dia lah yang mengurusi hal ini. Dan karena waktu pelaksanaan ini tidak meminta bantuan dari panitia lain, selain fotografer (Om Budenk dan Om Agung Tridja menyediakan diri menjadi fotografer). Panitia lain pun tumplek bleg menuju Maerakaca. Meskipun yang lain tumplek bleg, jumlah kita jauh lebih sedikit ketimbang ratusan peserta yang ikut ke Maerakaca. Jadi, jika di antara peserta yang merasa kurang dibantu dalam hal difoto maupun diberitahu titik-titik bagus mana untuk berfoto ria di dalam Maerakaca, mohon maaf.

Setelah Maerakaca, kita kembali melanjutkan perjalanan, menuju Kota Lama, untuk memberi kesempatan mungkin ada yang belum sempat berfoto-foto waktu night ride Jumat malam, bisa memuaskan diri untuk foto-foto kali ini.

Peserta bubar di Kota Lama. Mereka pun kembali ke hotel masing-masing untuk persiapan check out dan kemudian kembali ke kota tinggal masing-masing.

Setelah meninggalkan Kota Lama, aku dkk sempat mampir ke hotel Novotel dimana Om Mada menginap, untuk melihat kondisinya. Dari sana, sebagian dari kita mampir ke hotel Amaris, untuk melihat kondisi terakhir Shabrina.

‘Pesta’ naik haji para lipaters Nusantara yang ketujuh telah selesai digelar. Semoga kenangan-kenangan indah terus dikenang. Jika ada yang mengganjal di hati, mohon dimaafkan. Seperti kata pepatah, tak ada gading yang retak; sekuat apa pun panitia mencoba mempersiapkan acara ini, tentu ada bolong disana sini.

Thanks a million all folding bike lovers. WE ROCK!


LG 15.07 10 / 10 / 2017

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.